Pendidikan adalah sektor yang penting untuk mengembangkan usaha kerjasama antara Indonesia dan Uni Eropa dan menjadi sektor fokal utama. Investasi di bidang pendidikan menjadi suatu hal yang krusial untuk proses pembangunan ekonomi negara. Dengan landasan tersebut diatas maka telah disiapkan program untuk mendukung sistem pendidikan di Indonesia.
Beberapa Program Kerjasama Pendidikan Indonesia – Uni Eropa tersebut diantaranya adalah :
Beasiswa Erasmus Mundus (EM)
Program beasiswa ini didanai oleh Komisi Erapa (EC) untuk kerjasama pendidikan bagi banyak negara di seluruh dunia. Hingga tahun 2004, telah mendanai beasiswa bagi lebih dari 7.000 mahasiswa dan sarjana dan diantaranya terdapay 266 warga Indonesia yang telah menerima bantuan beasiswa Erasmus Mundus tersebut. Untuk Kerjasama Pendidikan Indonesia – Uni Eropa rata-rata 1.000 beasiswa bagi pelajar dari Indonesia pertahunnya yang disediakan oleh Uni Eropa dan Negara-Negara Anggota Uni Eropa. Ada pula terdapat pelajar Indonesia yang lulus dari Uni Eropa yang mendanai studi mereka sendiri. Kursus Master Erasmus Mundus ( EMMC) terbuka untuk pasca sarjana untuk mengambil paling tidak satu dua negara di Uni Eropa. Dan pelajar/akademisi/peneliti tersebut dapat menjalankan periode mengajar atau riset selama 3 bulan di dua atau lebih universitas di dua atau lebih negera anggota Uni Eropa.Gelar Doktoral Bersama Erasmus Mundus (EMJD) menawarkan beasiswa (fellowship) yang mencakup aktifitas doktoral selama 3 tahun atau kurang.
Program Dukungan Sektor Pendidikan ( ESSP )
Lebih dari 200 juta € ( + perkiraan fase kedua sebesar 144 juta €) kontribusi Uni Eropa terhadap sektor pendidikan untuk periode 2010-2015 dengan sasaran mendukung kebijakan dan strategi penting dalam renstra pendidikan 2010-2014 dalam pelayanan pendidikan dasar.
Kegiatan dalam program ini adalah :
Uni Eropa memberikan kontribusi sebesar 20 juta € untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan sekolah dalam menghantarkan pendidikan dasar yang berkualitas dan untuk meningkatkan rencana dan anggaran kabupaten / propinsi untuk pendidikan dasar.
Kegiatannya meliputi :
Program Pendukung Kapasitas Sektor Pendidikan Dasar 2 (BE-SCSP2)
Uni Eropa memberikankontribusi sebesar 17,5 juta € (+ 22 juta € dari pemerintah Belanda) pada tahun 2008-2012 untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pelayanan pendidikan dasar di 50 kabupaten pada 9 propinsi melalui peningkatan kapasitas yang ditargetkan dan perkuatan sistem di pemerintah tingkat daerah.
Pelaku Non-Pemerintah dan Pemerintah Daerah (NSA LA) Dalam Program Pengembangan Sektor Pendidikan.
Untuk melengkapi bantuan bilateral Uni Eropa di sektor pendidikan, saat ini ada 8 proyek yang sedang dilaksanakan oleh pelaku non-pemerintah yang dimulai pada awal tahun 2009 dengan jumlah pendanaan dari Uni Eropa kepada Pemerintah Indonesia sebesar 1,4 juta EUR. Tindakan ini bertujuan untuk peningkatan akses terhadap pendidikan dasar yang berkualitas, sepenuhnya sejalan dengan Renstra Pendidikan. Tema utama dari proyek tersebut adalah peningkatan kapasitas pemangku kepentingan pendidikan, advokasi untuk meningkatkan alokasi anggaran pemerintah daerah untuk sektor pendidikan, promosi pengelolaan anggaran, pelaporan, monitoring dan transaparansi anggaran pendidikan pada tingkat daerah dan sekolah; keterlibatan masyarkat sipil dalam meningkatkan kualitas dan akses terhadap pendidikan, meningkatkan kualitas dan meningkatkan akses ke pendidikan inklusif; promosi pengajaran yang baik dan praktek pembelajaran.
Beberapa Program Kerjasama Pendidikan Indonesia – Uni Eropa tersebut diantaranya adalah :
Beasiswa Erasmus Mundus (EM)
Program beasiswa ini didanai oleh Komisi Erapa (EC) untuk kerjasama pendidikan bagi banyak negara di seluruh dunia. Hingga tahun 2004, telah mendanai beasiswa bagi lebih dari 7.000 mahasiswa dan sarjana dan diantaranya terdapay 266 warga Indonesia yang telah menerima bantuan beasiswa Erasmus Mundus tersebut. Untuk Kerjasama Pendidikan Indonesia – Uni Eropa rata-rata 1.000 beasiswa bagi pelajar dari Indonesia pertahunnya yang disediakan oleh Uni Eropa dan Negara-Negara Anggota Uni Eropa. Ada pula terdapat pelajar Indonesia yang lulus dari Uni Eropa yang mendanai studi mereka sendiri. Kursus Master Erasmus Mundus ( EMMC) terbuka untuk pasca sarjana untuk mengambil paling tidak satu dua negara di Uni Eropa. Dan pelajar/akademisi/peneliti tersebut dapat menjalankan periode mengajar atau riset selama 3 bulan di dua atau lebih universitas di dua atau lebih negera anggota Uni Eropa.Gelar Doktoral Bersama Erasmus Mundus (EMJD) menawarkan beasiswa (fellowship) yang mencakup aktifitas doktoral selama 3 tahun atau kurang.
Program Dukungan Sektor Pendidikan ( ESSP )
Lebih dari 200 juta € ( + perkiraan fase kedua sebesar 144 juta €) kontribusi Uni Eropa terhadap sektor pendidikan untuk periode 2010-2015 dengan sasaran mendukung kebijakan dan strategi penting dalam renstra pendidikan 2010-2014 dalam pelayanan pendidikan dasar.
Kegiatan dalam program ini adalah :
- Kontribusi awal sebesar 180 juta € tahun 2010-2012 akan disalurkan sebagai anggaran sektor. Bagian dukungan anggaran ini adalah komponen berbasis kinerja yang digunakan sebagai tindakan insentif terhadap pencapaian hasil yang telah disepakati terkait dengan peningkatan akses kepada pendidikan, pencapaian standar kualitas pendidikan dan akreditasi sekolah, dan pengembangankapasitas kepala sekolah, supervisor dan pejabat utama daerah dalam mengelola pelaksanaan pendidikan dasar.
- Sebesar 20 juta € selama tahun 2010-2015 bagi komponen teknis komplementer yang menyediakan keahlian tehnis dan akses ke pengetahuan internasional dan praktek terbaik untuk Pemerintah guna melaksanakan reformasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Uni Eropa memberikan kontribusi sebesar 20 juta € untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan sekolah dalam menghantarkan pendidikan dasar yang berkualitas dan untuk meningkatkan rencana dan anggaran kabupaten / propinsi untuk pendidikan dasar.
Kegiatannya meliputi :
- Komponen 1 (dilaksanakan oleh ADB) telah membantu Pemerintah dengan mendefinisakan Standar Pelayanan Minimal untuk pendidikan dasar yang menentukan kondisi minimum yang perlu disediakan oleh kabupaten dan sekolah/madrasah guna terlaksananya pengajaran dan pembelajaran berkualitas. Standar ini sekarang ditetapkan menjadi Keputusan Menteri 15/2010.
- Komponen 2 ( dilaksanakan oleh UNICEF) telah membantu dengan identifikasi dan sosialisasi praktek-praktek yang baik dalam pendidikan dasar yang terbukti efektif, efesien dan terjangkau dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Proyek ini telah menargetkan secara langsung 12 kabupaten dan 505 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, namun tambahan 2.500 sekolah telah mereplikasi praktek yang baik menggunakan sumberdaya kabupaten/sekolah itu sendiri.
Program Pendukung Kapasitas Sektor Pendidikan Dasar 2 (BE-SCSP2)
Uni Eropa memberikankontribusi sebesar 17,5 juta € (+ 22 juta € dari pemerintah Belanda) pada tahun 2008-2012 untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pelayanan pendidikan dasar di 50 kabupaten pada 9 propinsi melalui peningkatan kapasitas yang ditargetkan dan perkuatan sistem di pemerintah tingkat daerah.
Pelaku Non-Pemerintah dan Pemerintah Daerah (NSA LA) Dalam Program Pengembangan Sektor Pendidikan.
Untuk melengkapi bantuan bilateral Uni Eropa di sektor pendidikan, saat ini ada 8 proyek yang sedang dilaksanakan oleh pelaku non-pemerintah yang dimulai pada awal tahun 2009 dengan jumlah pendanaan dari Uni Eropa kepada Pemerintah Indonesia sebesar 1,4 juta EUR. Tindakan ini bertujuan untuk peningkatan akses terhadap pendidikan dasar yang berkualitas, sepenuhnya sejalan dengan Renstra Pendidikan. Tema utama dari proyek tersebut adalah peningkatan kapasitas pemangku kepentingan pendidikan, advokasi untuk meningkatkan alokasi anggaran pemerintah daerah untuk sektor pendidikan, promosi pengelolaan anggaran, pelaporan, monitoring dan transaparansi anggaran pendidikan pada tingkat daerah dan sekolah; keterlibatan masyarkat sipil dalam meningkatkan kualitas dan akses terhadap pendidikan, meningkatkan kualitas dan meningkatkan akses ke pendidikan inklusif; promosi pengajaran yang baik dan praktek pembelajaran.
Post a Comment