Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pekerja anak, yang menyebabkan terjadinya ekplotasi terhadap kehidupan anak.
Hak Cipta © Organisasi Perburuhan Internasional 2009
NO.
|
PENYEBAB
|
KETERANGAN
|
1.
|
Kemiskinan
|
Keluarga miskin mengirim
anak-anak mereka bekerja untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Banyak anak yang bekerja
di lahan pertanian atau toko keluarga yang kelangsungannya tergantung pada anggota
keluarga yang bersedia bekerja tanpa dibayar.
|
2.
|
Gagalnya
sistem pendidikan
|
Beberapa daerah, terutama
daerah pedesaan, tidak mempunyai sekolah. Kadang-kadang, sekolah yang ada meminta
pembayaran uang sekolah dan orang tua tidak sanggup membayarnya. Kalau pun sekolah gratis
tersedia, biasanya sekolah seperti itu mempunyai mutu yang buruk dan kurikulum yang tidak
tepat. Karena itu, orang tua berpendapat bahwa anak mereka akan mempunyai masa depan yang
lebih baik bila bekerja dan mempelajari keterampilan praktis yang banyak dibutuhkan
orang.
|
3.
|
Perekonomian informal
|
Pekerja anak lebih umum
dijumpai di perusahaan-perusahaan kecil yang tidak terdaftar disektor
informal daripada di tempat kerja yang lebih besar. Pengawas ketenagakerjaan
jarang mengunjungi tempat-tempat kerja sekecil itu dan di sana tidak
ada serikat pekerja/serikat Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan Pekerja Anak
Di mana ada perekonomian
informal dalam skala yang besar, di situ terjadi pemanfaatan tenaga anak sebagai buruh
dalam skala yang besar pula.
|
4.
|
Rendahnya
biaya yang dikeluarkan untuk empekerjakan anak
|
Di perusahaan-perusahaan
informal berskala kecil, di mana undang-undang ketenagakerjaan tidak dilaksanakan,
mempekerjakan anak merupakan pilihan yang menarik karena anak dapat dibayar dengan upah yang
lebih rendah daripada upah orang dewasa. Tidak seperti pekerja dewasa, anak-anak pada
umumnya juga tidak menjadi anggota serikat Pekerja/serikat buruh dan dianggap lebih mudah
dikendalikan dan diatur.
|
5.
|
Tidak adanya organisasi pekerja
|
Jumlah pekerja anak
menjadi besar terjadi bila serikat pekerja/serikat buruh lemah atau bahkan tidak ada. Serikat
pekerja/serikat buruh pada umumnya tidak dijumpai di sektor informal dimana
mengorganisasikan para pekerja secara kolektif sulit dilakukan.
|
6.
|
Adat
dan sikap sosial
|
Di banyak negara, elit
yang berkuasa atau kelompok etnis mayoritas berpendapat bahwa bekerja merupakan hal yang wajar
dan alamiah untuk anak-anak miskin. Para elit atau kelompok etnis tersebut tidak mempunyai
komitmen untuk mengakhiri masalah pekerja anak, dan sesungguhnya ingin terus
mengeksploitasi anak-anak ini karena mereka merupakan tenaga murah. Pada kasus-kasus
lain, bila orang tua mempunyai sedikit uang
untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, pada umumnya mereka memilih
menyekolahkan anak laki-laki, sehingga anak perempuan rawan dipekerjakan sebagai
pekerja anak.
|
Hak Cipta © Organisasi Perburuhan Internasional 2009
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.