2
Pada hari Rabu tanggal 04 Pebruari 2015 untuk kedua kalinya Menteri Luar Negeri Kerajaan Inggris Philip Hammond berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi untuk membicarakan kerjasama perdagangan dan investasi. Dalam pertemuan itu Inggeri menilai bahwa Indonesia berpotensi menjadi mesin pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara. Sehingga nantinya tidak lagi didominasi oleh India dan Tiongkok semata.
Menurut Menteri Luar Negeri Inggeris tersebut : "kedua negara memiliki sebuah forum bisnis yang telah berlangsung selama bertahun-tahun".
Dan menurut Menlu Indonesia Retno : " Inggeris merupakan salah satu mitra terbesar di Eropa bagi Indonesia. Dilain pihak, Indonesia menjadi negara keempat terbesar bagi Inggeris".
Pada pertemuan tersebut kedua Menteri Luar Negeri sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.
Pertemuan Menlu Indonesia dan Inggeris dalam rangka Kerjasama Perdagangan Indonesia-Inggris
sumber gambar : www.kemlu.go.id

Angka perdagangan kedua negara telah mencapai 2,7 US Dollars pada tahun 2013 dan sepakat bagi kedua Menlu untuk meningkatkan dan melipatgandakan upaya itu. Salah satunya melalui mekanisme pembicaraan mengenai perdagangan yang dilakukan setiap tahun. Dan pada tahun ini ( Annual Trade Talk ), Jakarta menjadi tuan rumah pembicaraan tersebut.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Inggeris tersebut juga dalam rangka menjadi saksi bersama Menteri Perhubungan Indonesia Ignasius Jonan pada pelaksanaan penandatanganan nota kesepahaman antara Maskapai Lion Air dengan Perusahaan Roll Royce untuk mendukung pengadaan mesin pesawat terbang.

Post a Comment

  1. Diharapkan dengan adanya pertemuan Menteri Luar Negeri Inggris dengan Menteri Luar Negeri Indonesia ini bisa meningkatkan nilai perdagangan antara kedua negara dari 2.7 juta US $ di tahun 2013 menjadi sampai 5.4 juta US $. Dengan begitu bisa membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan di negara kita dan meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Dory : benar tuh, tetapi memerlukan tenaga yang terampil dan ini juga nyambung dengan afta. Jika banyak investasi masuk memang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak.
      Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar

      Delete

 
Top