Menghadapi pasar bebas ASEAN tahun 2015 mendatang bagi Indonesia bukanlah mudah. Banyak tantangan dan keterbatasan yang masih harus dihadapi terutama tentang Sumber Daya Manusia. Tetapi selain tantangan, tentunya ada peluang yang harus disikapi dengan cerdas. Dengan demikian, diharapkan bahwa dengan berlakunya pasar bebas tersebut akan menimbulkan suatu daya saing yang kuat dari segala sektor.
Mengenai Peluang Indonesia Menjelang AFTA 2015 tersebut dapat diuraikan seperti dibawah ini.
Sektor Barang
Sektor Jasa
Mengenai Peluang Indonesia Menjelang AFTA 2015 tersebut dapat diuraikan seperti dibawah ini.
Sektor Barang
- Pasar ASEAN mewakili + 25% pasar ekspor Indonesia; tetap menjadi pasar potensial seiring berkembangnya populasi ASEAN khususnya kelas menengah;
- Secara rata-rata ASEAN-5 (Brunei D, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand), sebanyak 99,1% tarif bea masuknya sudah 0%. Hal ini merupakan peluang bagi produk Indonesia untuk masuk ke pasar sebesar lebih dari 200 juta jiwa;
- Lebih dari 99% tarif bea masuk CLMV (Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam) akan menjadi 0% di tahun 2015. Hal ini membuka peluang produk Indonesia di pasar seluas lebih dari 180 juta jiwa;
- Disederhanakannya SKA Form – D memberikan peluang eksportir Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke ASEAN;
Sektor Jasa
- Tenaga kerja terampil Indonesia (dokter, akuntan, perawat, praktisi pariwisata, dokter gigi, teknisi dan arsitek) akan memiliki kesempatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan bertaraf internasional yang ada di seluruh AMS.
- Sektor-sektor jasa potensial Indonesia seperti Jasa Konstruksi, Jasa Kesehatan, Komunikasi dan Pariwisata (jasa perjalanan/travel) dapat meluaskan usahanya ke seluruh AMS
- Rezim investasi yang lebih terbuka menjadikan ASEAN tempat yang lebih menarik bagi aliran modal asing.
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dan stabil serta didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah menjadikan Indonesia sebagai daya tarik tersendiri bagi Investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Sebentar lagi tahun 2015, tapi kalua melihat kurs dolar naik terus. Gimana yah mau menghadapi afta ini.
ReplyDeleteha...ha..., segala sesuatu memang jika dihitung-hitung akan selalu mumet, tapi kondisi itu akan tetap dihadapi. Secara otomatis pasti bisa teratasi, bukankan melemahnya rp itu juga disebabkan carut marut politik dalam negeri? Kita selalu bangkit jika sudah kebakaran jenggot. ha...ha...
Delete