6
Dalam menghadapi AEC 2015 Indonesia harus  mempunyai  daya saing Nasional agar mampu menghadapi serbuan produk-produk luar negeri yang tentunya mempengaruhi nilai mutu yang kompetif.
Untuk itu Pemerintah harus mampu memberikan pembinaan secara menyeluruh kepada sentra produksi baik berupa barang maupun jasa.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian serius meliputi beberapa bidang diantaranya adalah :

1.    Pengembangan Industri Nasional
2.    Pengembangan Pertanian
3.    Pengembangan Kelautan dan Perikanan
4.    Pengembangan Energi
5.    Pengembangan Infrastruktur
6.    Pengembangan Sistem Logistik  Nasional
7.    Pengembangan Perbankan
8.    Pengembangan UMKM
9.    Pengembangan Tenaga Kerja
10.    Pengembangan Kesehatan
11.    Pengembangan Perdagangan
12.    Pengembangan kepariwisataan
13.    Pengembangan Kewirausahaan
Daya Saing Nasional Balam Menghadapi AEC 2015

Peluang Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas tersebut cukup menjanjikan asal dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Lihat :
Diantara banyak hal yang dari banyak sektor tersebut diatas, banyak melibatkan masyarakat secara luas tidak hanya pada usaha dan perdagangan dengan badan usaha yang besar, tetapi tingkat masyarakat kelas bawah juga secara tidak langsung terlibat dalam proses penyediaan produk.
Pemerintah dengan berlakunya AEC 2015 tentu menghadapi tantangan yang lebih serius, pembinaan yang menyeluruh akan menjadi tolok ukur bagi keberhasilan Indonesia untuk menjadi pemenang pada persaingan perdagangan bebas AEC 2015.
Indonesia mempunyai beberapa produk yang mampu bersaing di pasar internasional dan tentunya mempunyai peluang menjadi produk unggulan. Baca juga :

Semoga segala hambatan dan tantangan selalu menjadi pemicu untuk lebih meningkatnya kemampuan untuk mencapai suatu kemenangan bagi segala lini.

Untuk mendukung kemampuan daya saing nasional, Presiden Republik Indonesia yang saat itu masih dijabat oleh Bapak Susilo Bambang Yudoyono menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014.

INPRES No. 6 / 2014 – DAYA SAING NASIONAL MENGHADAPI AEC 2015
Jumlah yang mengunduh file ini :

Post a Comment

  1. Pada judulnya kayaknya mesti "dalam" deh, bukan "balam"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih karena koreksinya, saya baru menyadarinya setelah dipublish. Benar sob, harus dalam "dalam" dan bukan "balam".
      Terima kasih sekali lagi, Anda orang pertama yang memberikan koreksi. Semoga Anda selalu sukses.

      Delete
  2. kira-kira pemerintah mampu tidak ya mas? padahala bukan hanya pemerintah itu saja kan yang menghadapi AEC tapi seluruh masyarakat Indonesia dan untuk menghadapi AEC ini tidak hanya dilakukan pembinaan semata, hal terpenting menurut saya adalah memberikan dan memproduksi barang dan jasa yang baik yang bermutu dan dengan harga yang murah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. tentang mempu atau tidak, tentunya ada jalan keluar. saya yakin kita mampu karena ini sudah menjadi kesepakatan bersama negara asia sejak beberapa tahun yang lalu, dan untuk AEC sendiri sudah dimulai sejak 2010. jadi sudah melakukan semacam uji coba. Yang perlu dilakukan oleh Pemerintah adalah menganalisa kelemahan2 yang timbul. Dan untuk masyarakat sendiri tidak harus menunggu aksi dari pemerintah, bukankah pemerintah hanya memberikan suatu pembinaan. karena yang berproses dan berproduksi adalah para pelaku ekonominya. Para politikus juga harus bisa melihat kondisi, jangan bertengkar terus. Bagaimana masyakarat bisa nyaman berbuat, jika kondisi politik carut marut?
      belum lagi kebanyakan para politikus kita yang kurang inovatif, kurang kreatif mereka hanya bisa ngomong tapi nihil dalam impelementasi.
      Saya yakin, Indonesia pasti mampu.

      Delete
  3. memang beberapa daerah di indonesia harus berbenah diri, terutama di bidang kepariwisataan. masalahnya selama ini kunjungan wisman ke indonesia terbilang sangat sedikit, padahal indonesia banyak mempunyai spot unik dan menarik, ditambah lagi budaya yang sangat menarik untuk dipelajari....kita masih kalah jauh dibanding malaysia, singapura, dan thailand. hal ini penyebabnya sepele, karena kurangnya kenyamanan akses menuju tempat wisata tersebut, kurangnya fisilita, dan tidak maksimal dalam promosi....semoga aja kalbar bisa menjadi lebih baik ke depannya, terutama dalam bidang pariwisata...ok terima kasih infonya gan...salam sahabat blogger dari bengkel blogger pontianak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita sadar msh byk kekurangan dlm MG Tourisme shg potensi wisata blm terekplorasi dg baik, jangankan dg negara spt malaysia, singapore bahkan di badingkan dg bali aja kita msh kalah pdhl byk sklai yg dpt di jual baik itu wisata budaya, alam dll. bro...itu PR kita sbg Warga Kalimantan/Indonesia utk mendorong negara kita lebih maju..salam kenal bro..salam persahatan...

      Delete

 
Top